JAKARTA  - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Malaysia  berminat untuk menambah pembelian panser "Anoa" buatan PT Pindad.
Ditemui  usai menyematkan Bintang Kehormatan Yudha Dharma Utama kepada Panglima  Angkatan Bersenjata Kamboja, di Jakarta, Jumat (12/11), Purnomo  Yusgiantoro, mengatakan, permintaan Malaysia itu akan diproses lebih  lanjut.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menandatangani kontrak pembelian 32 unit panser "Anoa" buatan PT Pindad.
"Ini  menunjukkan bahwa industri pertahanan nasional kita juga telah mampu  bersaing dengan produk serupa dari negara lain. Untuk itu dalam `Indo  Defence` 2010 ini kita fokus pada kerja sama industri pertahanan  nasional dengan sejumlah negara, dalam rangka memodernisasi persenjataan  TNI," kata Menhan.
Pengganti Condor
Menteri  Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid pada saat berkunjung ke  pameran Indo-Defence Kamis (11/11) kemarin menyatakan bahwa Malaysia  tengah mengkaji rencana pembelian Anoa dari Indonesia untuk menggantikan  kendaraan tempur (ranpur) Condor miliknya.
Condor IFV buatan Deftech-Malaysia
"Angkatan  Tentera Malaysia (ATM) sedang mengevaluasi penggunaan ranpur baru  termasuk panser Anoa dari Indonesia untuk diterjunkan sebagai sarana  pendukung tentera yang tergabung dalam pasukan keamanan PBB di Libanon  selatan", ungkapnya.
Zahid juga mengatakan Malaysia merupakan  salah satu negara pengguna produk Indonesia seperti pesawat angkut  CN-235, belia berharap negara-negara ASEAN bisa membentuk kemitraan  cerdas untuk mengurangi ketergantungan senjata pada Barat. Menurutnya  negara-negara di Asean paling tidak mengimpor senjata tidak kurang  senila US$ 25 miliar dari Eropa dan Amerika.
Sumber : ANTARA/ 
BERNAMA
  
JAKARTA  — Pameran Indo Defense 2010 dimanfaatkan PT Pindad untuk memamerkan  produk-produk terbarunya. Salah satu produk terbarunya adalah APC Anoa  V2 6 x 6 yang merupakan versi terbaru dari produksi panser mereka.
APC  Anoa V2 6 x 6 atau armored personal carrier Anoa V2 6 x 6 sedikit  berbeda dengan versi sebelumnya. Sukidi Amd, Assistant Engineering  Manager PT Pindad (Persero), Jumat (12/11), mengungkapkan, "Panser ini  memiliki beberapa modifikasi yang membuatnya lebih maju dan nyaman dari  versi sebelumnya." Ia mengatakan, salah satu kelebihannya ada pada main  hole yang terdapat di bagian atasnya. Bagian tersebut dibuat lebih bulat  dan cembung agar bisa memaksimalkan fungsi pertahanan sehingga bila  tertembak, peluru akan memantul.
Kelebihan lainnya ada pada  pelindung kaca samping dan depan. "Sebelumnya, pelindung kaca samping  dan depan harus dibuka dan ditutup dari luar. Hal itu menyulitkan.  Sekarang, pelindung kaca samping dan depan bisa dibuka dan ditutup dari  dalam," ujar Sukidi. Dengan mengoperasikan pelindung kaca samping dari  dalam, selain lebih nyaman, bagian ini juga meminimalkan risiko.
Sukidi  menjelaskan, kelebihan utama Anoa V2 ada pada sistem navigasi. "Anoa V2  memiliki Remote Control Weapon System yang memungkinkan pengoperasian  senjata menggunakan joystick. Jadi, seperti main game," urainya. Sistem  itu memperbaiki kelemahan Anoa versi sebelumnya yang mengharuskan  pengoperasian senjata secara manual. Hal itu menurutnya sangat  memudahkan tugas tentara.
Sebaliknya, sistem yang tadinya hanya  mendukung pengoperasian secara otomatis kini dilengkapi kemampuan  operasi secara manual tanpa menghilangkan otomatisnya. "Ramdoor yang ada  di bagian belakang Anoa dibuat juga sistem pengoperasian manualnya  sehingga bila sistem otomatis mengalami kerusakan, ramdoor tetap dapat  berfungsi," ujar Sukidi. Bagian interior dari Anoa V2 juga berbeda  dengan versi sebelumnya yang terdiri dari kursi-kursi yang bisa dilipat.
Anoa  V2 mampu memuat 13 kru, memiliki panjang dan lebar 6.000 x 2.500 mm  serta dilengkapi dengan peralatan khusus, seperti GPS dan NVG. Sistem  komunikasinya menggunakan VHF dan HF Intercomset System. Sementara itu,  sistem senjatanya menggunakan Smoke Shield kaliber 66 mm dan Armanents  7,62 mm dan 12,7 mm. Rasio daya berbanding beratnya adalah 22,85 HP,  kecepatan maksimum 80 km/jam, dan radius putar 9,5 meter. Mesinnya  adalah 6 silinder segaris dengan turbocharger berpendingin dalam dan  berdaya 320 HP.
Sukidi menjelaskan, Anoa V2 ini baru mulai  dikembangkan sekitar dua bulan yang lalu. "Beberapa saat sebelum Indo  Defense ini dimulai, Anoa V2 baru saja selesai dibuat dan langsung  dikirim," katanya. Saat ini, yang bisa dinikmati di Pameran Indo Defense  2010 adalah prototipe dari produk tersebut. Dengan spesifikasi ini,  Anoa V2 dipasarkan terutama bagi Tentara Nasional Indonesia. Selain Anoa  V2, Pindad juga memamerkan tiga produk panser terbarunya, yaitu Panser  Polisi, Panser Canon, dan Panser Mortir.